06 November 2009

4G – akhir dari kejayaan Intelligent Network.

1G, 2G, 2.5G, 3G dan terakhir 4G merupakan generasi teknologi yang digunakan pada infrastruktur selular. Pada hari ini, Indonesia baru memasuki tahapan teknologi 2.5G. Secara sederhana dapat di identikan teknologi 1G adalah telepon analog / PSTN yang menggunakan selular. Teknologi 2G, 2.5G dan 3G merupakan ISDN di selular.

Intelligent Network (IN) secara sederhana merupakan inti dari infrastruktur telekomunikasi yang di operasikan oleh banyak operator telekomunikasi di Indonesia pada saat ini. Khususnya di dunia selular banyak bertumpu pada protokol SS7/IS-41/GSM MAP intelligent nodes.Teknik yang hampir sama juga berlaku untuk operator non-selular, seperti Telkom, Indosat & Satelindo.

Servis suara di 3G pada dasarnya sama dengan servis suara di ISDN. Handset digital selular pada dasarnya sebuah handset ISDN. Sialnya, ISDN pada kenyataannya tidak berhasil dengan baik untuk mendeploy servis suara yang baru maupun integrasi data / suara. Kita cukup beruntung dengan adanya 3G ternyata membuka kesempatan untuk uji coba teknologi Internet seperti Session Initiation Protocol (SIP) maupun menggunaan IP v6 (saat ini semua ISP komersial di Indonesia menggunakan IP v4 yang lebih tua). Ujicoba untuk integrasi SIP & IP v6 ke dalam 3G di lakukan dalam inisiatif 3GPP.

SIP adalah protokol inti dalam internet telephony (http://www.iptel.org) yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol yang banyak di perdebatkan oleh operator, pemerintah & DPR pada hari ini. Ironisnya, internet telephony akan menjadi tulang punggung utama infrastruktur telekomunikasi tidak lama lagi. Gilanya, teknologi internet telephony memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB) bahkan mungkin tanpa kontrol pemerintah sama sekali kalau saja kreatifitas anak bangsa tidak di pasung.

Untuk teknologi 4G, setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.

Gila-nya dengan teknologi SIP yang berada di belakang 4G, nomor telepon +62 298 123 4567 hanya lah subset, bagian kecil daripada pengenalan / identifikasi telepon. Sebagian besar identifikasi / penomoran telepon akan dilakukan menggunakan URL seperti sip: xxx@xxx.net.id …. Dengan bertumpu pada URL, dunia menjadi lebih menarik karena kita tidak perlu lagi tergantung pada nomor telepon yang di kuasasi pemerintah cq. POSTEL untuk berkomunikasi internet telepon. Kalau kita cukup gila, sebetulnya dalam banyak hal kita dapat menyelenggarakan sendiri infrastruktur internet telephony tanpa perlu tergantung pada ijin / lisensi pemerintah tanpa melanggar hukum, dengan software yang dibuat sendiri tanpa mengeluarkan banyak devisa. Tak perlu lah kita mengeluarkan US$1000 / SST seperti yang di gembar gemborkan saat ini, jika saja kreatifitas anak bangsa tidak di matikan.

Semua teknologi yang di sebutkan di atas memang masih terus dalam pengembangan dan penyempurnaan. Ada beberapa organisasi Open Standar yang bertumpu pada Internet Engineering Task Force (IETF) http://www.ietf.org yang menjadi tulang punggung dibelakang semua kegiatan yang ada. Khususnya untuk internet telephony banyak di dorong oleh IPTel http://www.iptel.org dan SIP Forum http://www.sipforum.org.

Menarik untuk di simak bahwa dengan teknologi 4G, praktis teknologi Intelligent Network (IN) yang pernah menjadi primadona infrastruktur telekomunikasi yang digunakan Telkom, Indosat, Satelindo dll menjadi kadaluarsa (obsolete). Bukan mustahil, tidak lama lagi (5-10 tahun lagi) habis sudah kejayaan infrastruktur telekomunikasi Telkom, Indosat dll yang banyak bertumpu pada teknologi yang berbasis pada berbagai standar ITU karena bersaing ketat dengan gerakan arus bawah yang menggunakan teknologi bawah tanah seperti SIP, MGCP, Megaco, RTP dll yang semua terbuka dan dapat di download secara gratis di Internet pada hari ini.

Merdeka!

sumber : from Onno W. Purbo

Manfaat Internet untuk Penanggulangan Bencana Alam

Melalui Internet, kita bisa senantiasa mengikuti perkembangan-perkembangan terkini seperti halnya gejala-gejala alam.

Begitu banyak bencana alam yang terjadi di dunia, tsunami, banjir, longsor, angin topan dan bencana lainnya. Lalu apa yang Internet bisa lakukan untuk menanggulangi berbagai bencana alam yang terjadi?

Informasi bencana alam sangat dibutuhkan dalam upaya pengelolaan bencana alam terutama pada langkah-langkah mitigasi dan persiapan menghadapi bencana.Mitigasi ini merupakan proses pencegahan atau pengurangan akan kemungkinan terjadinya bencana dan pengurangan kerugian akibat terjadinya bencana,sedangkan langkah persiapan menghadapi bencana ini termasuk pula melakukan prediksi,dan peringatan dini akan terjadinya bencana (early warning).

Informasi bencana alam yang tersusun dalam data base sangat penting bisa diketahui tepat waktu bagi semua pihak, baik pihak pengelola bencana,pemerintah maupun masyarakat pada umumnya.Agar semua pihak yang berkepentingan dapat memperoleh informasi bencana yang diperlukan,maka diperlukan sarana diseminasi dan sosialisasi informasi ini.Diseminasi informasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara,seperti publikasi melalui media massa,koordinasi antara instansi terkait,maupun melalui jaringan internet.

Berkembangnya teknologi informasi khususnya media jaringan internet, merupakan terobosan media/sarana dalam melakukan diseminasi informasi yang perlu disebarluaskan. Untuk itu, perlu dijaga kontinuitas,perawatan dan pengembangan sarana diseminasi informasi dan data base informasi untuk mitigasi bencana alam.

Di samping itu,pembangunan sarana koordinasi antar lembaga/instansi terkait dan sosialisasi informasi bencana alam perlu digalakkan agar diseminasi dapat secara efisien dan efektif mencapai sasarannya. Pengembangan Sistem Pemantauan Bumi guna mendukung Sistem Alarm Bencana ini bertujuan meningkatkan dan mengembangkan pemanfaatan teknologi inderaja satelit dan SIG dengan menyediakan informasi inderaja secara operasional untuk pengeloaan bencana.

Dalam hal ini pengembangan sistem informasi untuk mitigasi bencana alam menggunakan data penginderaan jauh antara lain bertujuan untuk ;(a)membangun data base informasi bencana alam, meliputi; kebakaran,kekeringan,banjir,longsor,iklim,rawan pangan, (b)membangun media publikasi data base informasi bencana alam untuk sosialisasi dan distribusi dalam bentuk Website/home page yang bisa diakses oleh pengguna secara mudah lewat Jaringan Internet, (c)membangun media koordinasi antar lembaga/instansi terkait dalam rangka komunikasi,analisa dan penentuan kebijakan bersama untuk mitigasi bencana.

Visualisasi Data Spasial Melalui Web

Penggunaan data spasial dirasakan semakin diperlukan untuk berbagai keperluan seperti penelitian, pengembangan dan perencanaan wilayah, dan manajemen sumberdaya alam. Pengguna data spasial merasakan minimnya informasi mengenai keberadaan dan ketersediaan data spasial yang dibutuhkan. Penyebaran (diseminasi) data spasial yang selama ini dilakukan dengan menggunakan media yang telah ada yang meliputi media cetak (peta), cd-rom, dan media penyimpanan lainnya dirasakan kurang mencukupi kebutuhan pengguna. Pengguna diharuskan datang dan melihat langsung data tersebut pada tempatnya (data provider). Hal ini mengurangi mobilitas dan kecepatan dalam memperoleh informasi mengenai data tersebut.

Perkembangan media internet yang semakin pesat memungkinkan penyedia jasa informasi spasial dapat menggunakan media ini untuk penyebarluasan informasi data spasial. Dengan menggunakan media internet (website) pengguna dapat langsung mencari dan melihat informasi data spasial yang dibutuhkan tanpa harus mendatangi tempat penyedia jasa tersebut. Pengguna dapat melakukan pencarian data spasial berdasarkan informasi metadata yaitu informasi mengenai data tersebut yang meliputi akurasi, sejarah data, kelengkapan data, kualitas data dan lain sebagainya. Dengan informasi tersebut pengguna dapat langsung menentukan apakah data tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kriteria yang diinginkan.

Penggunaan OGC Standar dan Open Source

Aplikasi untuk mendukung pemetaan online (web-mapping) tersedia cukup banyak baik yang komersial maupun yang sumber terbuka (open source). Sistem visualisasi peta dikembangkan menggunakan standar OGC (Open Geospatial Consortium). Standar OGC yang digunakan adalah Web Map Service (WMS) dan Web Feature Service (WFS). Data geo-spatial telah disimpan dan dikelola dalam basis data menggunakan aplikasi basis data Oracle atau PostGIS.

Data geo-spatial tersebut ditambahkan layanan menggunakan standar OGC yaitu WMS dan WFS. Layanan WMS dan WFS memungkinkan pengguna dapat mengakses data baik melalui aplikasi desktop maupun aplikasi berbasis web. Sistem visualisasi merupakan tampilan antar muka berbasis web yang menyajikan data geo-spatial secara kartografis.

Sistem Visualisasi Peta memiliki arsitektur 3 tier (three tier architecture) yang terdiri dari:

  1. 1. Datastores yaitu penyimpanan basis data geo-spatial. Aplikasi manajemen basisdata yang dapat digunakan adalah Oracle atau PostGIS.
  2. 2. GeoServer, merupakan layanan web sesuai standar OGC yaitu WMS dan WFS. Aplikasi layanan web yang dapat digunakan adalah GeoServer.
  3. 3. WebServer, merupakan layanan web dan tampilan antar muka sistem visualisasi peta RBI. Aplikasi yang digunakan adalah Apache Web Server yang mendukung PHP dan MapServer/MapScript.


Salah satu website yang mengulas tentang gejala-gejala alam:

click here!!


Diolah dari berbagai sumber


25 Oktober 2009

Cloud Computing




Cloud computing tidak lama lagi akan menjadi realita, dan ini akan memaksa para IT professional untuk cepat mengadaptasi yang dimaksud dengan teknologi ini. Akibat dari keadaan sosial ekonomi yang terus mengalami revolusi yang sangat cepat sehingga melahirkan cloud computing, dimana teknologi ini dibutuhkan untuk kecepatan dan realibilitas yang lebih dari teknology yang sebelumnya sehingga teknologi ini nantinya akan mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah. Cloud sudah hadir di depan kita saat ini, namun apa itu cloud ? kemana tujuanya ? dan apa resikonya? dan bagaimana organisasi IT mempersiapkan ini ? itulah pertanyaan yang setidaknya akan hadir oleh beberapa praktisi ataupun peminat IT, Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk mensupport business process. Cloud computing adalah pengembangan dan komputasi berbasiskan internet (cloud). Artinya segala komputasi dilakukan melalui perantara internet dan dilakukan di tempat lain yang berisi kumpulan server.

Cloud service biasanya memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah:

Sangat cepat di deploy, sehingga cepat berarti instant untuk implementasi.

* Nantinya biaya start-up teknologi ini mungkin akan sangat murah atau tidak ada dan juga tidak ada investasi kapital.

* Biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.

* Service ini dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade dengan cepat tampa adanya Penalty.

* Service ini akan menggunakan metode multi-tenant (Banyak customer dalam 1 platform).

* Kemampuan untuk meng customize service akan menjadi terbatas.

Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3 tingkatan:

* Infrastructure as Service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.

* Platform-as-a-service: hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.

* Software-as-a-service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.

Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus pada untuk teknologi cloud, Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini. Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service.

Lalu apa resikonya ?

Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:

* Service level - Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.

* Privacy - Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.

* Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.

* Data ownership - Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.

* Data Mobility - Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari data nya telah terhapus ? Untuk sebuah service yang masih tergolong kritis untuk perusahaan anda, saran terbaik adalah menanyakan hal ini se detail detailnya dan mendapatkan semua komitmen dalam keadaan tertulis.

Apa yang dilakukan Smart Company saat ini ?

Ada banyak kesempatan pada organisasi IT khususnya untuk mensosialisasikan cloud service. Banyak organisasi yang mencoba untuk menambahkan firut ini kepada infrastruktur yang mereka miliki sebelumnya untuk mengambil keuntungan dari “cloud bursting“; khususnya jika anda membutuhkan kapasitas ekstra atau ekstra aktifitas, anda dapat memanfaatkan cloud ketimbang melakukan investasi resource secara in-house. Development/test dan beberapa aktifitas yang mirip juga menjadi tempat yang bagus untuk cloud, memungkinkan anda untuk mengurangi pengeleluaran perkapita dan biaya data center yang terus meingkat dari sisi kecepatan dan uptime. Sedangkan perusahaan yang tidak segan segan untuk mengimplementasi teknologi cloud untuk data mereka dan menyimpan nya sebagai fasilitas mereka sendiri untuk memastikan kebijakan perusahaan tersimpan dengan baik tentunya akan lebih baik, sehingga memastikan proses komputerasisasi pada cloud sebagai sistem proses yang dibutuhkan akan lebih independen.

Apakah anda siap ?

Jika organisasi anda baru saja mengeksplorasi teknologi cloud ada beberapa cloud service yang sudah cukup mapan dan dapat di pertimbangkan misalnya sebagai e-mail service. Namun untuk masalah sekuriti, dengan mengembangkan internal infrastruktur anda menjadi model cloud akan lebih baik. Dengan begini role IT kini ikut berperan dalam hal business model yang dibutuhkan untuk perekonomian saat ini. Bagaimana anda meningkatkan kecepatan dan uptime ? dan bagaimana anda dapat men support business operation dengan sedikit dan pengeluaran yang fix?

Langkah awal yang harus anda lakukan adalah mempelajari sistem kontrak dari cloud service. pastikan setiap process menjadi simple, dapat berulang ulang dan menjadi nilai tambah untuk bisnis anda.

Kedua, anda harus mengidentifikasi service apa yang dapat anda manfaatkan di dalam cloud dan mana yang seharusnya bersifat internal. Hal ini sangat penting untuk anda ketahui mengenai system dan service core yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis anda. dan sebaiknya anda mengkategorikan beberapa elemen bisnis anda berdasarkan resiko dari penggunaan cloud service.

Langkah terakhir, anda harus melakukan strategi sourcing untuk mendapatkan biaya yang sangat murah, namun memiliki scalability dan flexibility untuk kebutuhan bisnis anda. Hal ini termasuk pertimbangan akan proteksi data ownership dan mobility, compliance dan beberapa element seperti halnya kontrak IT tradisional.



for video :
video

video2

sumber

06 September 2009

Source Code Seminar Pem Jaringan

Silahkan download source code hasil seminar pemrograman jaringan tanggal 5 september 2009 tempata d UKSW gedung GX103.
Source di di buat dengan menggunakan Visual Studio 2005 / 2003

04 September 2009

IDE GIla tapi masuk akal

Untuk temen2 kesitu n all networker

Tim kami, mempunyai ide untuk melakukan penelitian ...
"pengiriman data lewat media cair (air/lumpur)" dan
"pengiriman data lewat kabel Listrik (PLC)"

jika anda mempunyai Ide,atau ingin bergabung silahkan kontak admin atau e-mail
"corobalap@gmail.com"

sekian
semoga kesitu makin maju

29 Agustus 2009

Usulan Proyek Jaringan

1. Streaming audio
2. Game berbasis web seperti di facebook (multiplayer)
3. Pengembangan Remote desktop
4. Software pengintai packet pada jaringan
5. dan lain-lain :)

26 Agustus 2009

Seminar Pemrograman Jaringan

Hallo ... ^^
KeSITU akan mengadakan seminar tentang Pemrograman Jaringan yang akan diselenggarakan pada :
Hari : Sabtu, 5 September 2009
Waktu : 09.00 - 12.00
Tempat : Gedung GX 103

Dengan pembicara sdr. Simon dari PPTI.

*Kontribusi : ( snack + sertifikat)
- mahasiswa PP : Rp 10.000,-
- mahasiswa non PP : Rp 15.000,-

CLOSED

Terima kasih
Salam KeSITU ...

^^

20 Agustus 2009

request ...

kapan nie KeSITU kumpul lagi ?
ada usul dari penasehat KeSITU kalo rapat jangan lupa undang pak Win
hehe ...
^_^

sukses buat KeSITU ...

03 Juli 2009

Seminar IPv6

KeSITU akan mengadakan seminar tentang IPv6 yang akan diadakan pada hari Rabu, 15 Juli 2009 pukul 08.00 - 10.00.

Bertempat di Gedung GX 314 dengan pembicara Laurens dari Fakultas Elektro dan Hosea dari PPTI.
Hanya tersedia 30 kursi peserta ....


Update :
Quota peserta seminar sudah memenuhi target, jadi pendaftaran telah ditutup.
Terima kasih bagi yang sudah berpatisipasi.

Salam KeSITU ...

^^

Create an Ad-Hoc Wireless Network for vista@corobalap

Mungkin pernah mengalami, ketika kita ketemu dengan teman atau client di suatu tempat. Pada saat itu kita mau tukar-menukar data (file luamayan besar) waktu itu tidak ada yang membawa USB storage atau juga kabel jaringan cross dan kita hanya membawa notebook masing-masing. Jika memang komputer kita sudah built up dengan Wireless kita bisa membuat jaringan secara Ad Hoc dengan wireless network yang kita punya, prinsipnya sama ketika kita menghubungkan 2 komputer tanpa menggunakan hub/switch dengan kabel jarongan cross. Untuk membuat jaringan Ad Hoc di vista dari Start – Connect to kemudian pilih Set up a wireless ad hoc (computer-to-computer) Network


Klik Next kemudian akan muncul intruksi untuk memasukan Name Ntework pada contoh saya isi adhoc1 (penamaan terserah kita) selanjutnya Security Type di gunakan untuk mengenkripsi jaringan terdapar 3 pilihan
1. No Authentication (open) tanpa menggunakan enkripsi jadi tidak perlu Security key / password.
2. WEP (Wired Equivalent Privacy) menggunakan enkripsi WEP jadi butuh Security key / password.
3. WPA-2 Personal (Wi-Fi Protected Access) menggunakan tipe enkripsi WPA jadi butuh Security key / password.
Oh ya, ketika memasukan Security key/Passpharse kita bisa men centang Display Character untuk mengetahui dan memastikan password yang kita masukan, hal ini berguna untuk memastikan password yang kita gunakan. Save this network digunakan untuk menyimpan setingan tersebut.
Kemudian klik Next kemudian muncul pemebritahuan bahwa adhoc1 network sudah siap untuk pakai. Terdapat juga informasi Wireless Network Name dan Setwork Security key yang telah kita setup. Selain itu kita juga bisa sekalian melakukan sharing internet dengan mengklik Torn On Internet connection sharing dengan syarat komputer yang men-sharing sudah mempunyai koneksi internet.

23 Juni 2009

Internet Via electricity cable


PLC merupakan kepanjangan dari Power Line Communications, teknologi yang menggunakan koneksi kabel listrik yang dapat digunakan pada jaringan listrik yang telah ada untuk memberikan pasokan energi listrik, dan di saat yang bersamaan juga dapat digunakan untuk mentransfer data dan transmisi suara. Kecepatan maksimal yang bisa diraih menggunakan teknologi ini kurang lebih mendekati kecepatan koneksi transmisi data menggunakan fiber optic, mulai dari 256 Kbit/s sampai 45 Mbit/s.
PLC atau yang biasa disebut 'internet via jala-jala', adalah koneksi internet dengan menggunakan kabel daya PLN. Jadi koneksi internet yang selama ini memakai kabel komunikasi dengan port RJ11 atau RJ45 akan diganti dengan kabel daya/jala-jala langsung dari kabel daya PLN. Bisa, karena memanfaatkan medan elektromagnet yang ditimbulkan oleh akitivitas penghantaran arus (hukumMaxwell). Kita tidak perlu susah-susah ke warnet, cukup pasang line di rumah aja, kita udah bisa berselancar di dunia maya adapun penertian lain dari PLC (Power Line Communication), yaitu menggunakan jaringan kabel listrik untuk komunikasi dan transmisi data.
Aliran listrik itu sesungguhnya dapat digunakan untuk menjadi "carrier" (pembawa) sinyal informasi dan data. Karena data itu sendiri dapat dikonversi dari format digital menjadi analog.PLC ini adalah teknologi yang menggunakan koneksi kabel listrik yang dapat digunakan pada jaringan listrik yang telah ada untuk memeberikan pasokan energi listrik, dan di saat yang bersamaan juga dapat digunakan untuk mentransfer data dan transmisi suara. Kecepatan maksimal yang bisa diraih menggunakan teknologi ini kurang lebih mendekati kecepatan koneksi transmisi data menggunakan fiber optic, mulai dari 256 Kbit/s sampai 45 Mbit/s. Kita juga tidak usah takut kesetrum, karena koneksi internet ini (BPL) menggunakan carrier yang bermain pada frekuensi yang rendah pada kabel listrik bertegangan AC. Kalau kita ingin mengakses internet dari colokan listrik begini, kita harus punya "modem" khusus BPL dan ini berbeda dengan modem konvensional yang berbasis koneksi telefon (dial-up) atau lainnya.
Dengan teknologi jaringan telepon kabel tersebut, kita bebas mengakses Internet tanpa menutup peluang jika ada telepon yang akan masuk. Ini merupakan kelebihan yang nyata dari jaringan telepon melalui kabel listrik yang dimiliki PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menghubungan dari rumah yang satu ke rumah yang lain. , semula teknologi tersebut kurang ditanggapi karena banyak peminat yang ragu-ragu, takut kesetrum dan merasa belum aman. Namun, kini para pengguna jasa yang diselenggarakan anak perusahaan PLN, PT Indonesia Comnets Plus (Icon+), dapat dinikmati benar kemudahan yang tersedia.

icon+ adalah perusahaan yang sejak awal didirikan untuk mendukung perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi mutakhir. Icon+ dapat menyediakan kelebihan kapasitasnya untuk memenuhi permintaan akan jasa jaringan atau bandwidth yang lebih besar dan cakupan area lebih luas dengan memanfaatkan right of ways.
Kehadiran Icon+ khususnya bagi keluarga besar PLN terutama yang tinggal di Jawa-Bali, dapat menekan penggunaan pulsa telepon dari Telkom. Keluarga PLN yang tinggal di Jakarta tidak perlu memikirkan pembengkakan rekening tagihan telepon setiap bulan, meski harus berbicara ngalor ngidul interlokal. Pemakaian Internet melalui arus listrik mempunyai keunggulan yakni lebih cepat diakses dibanding jika melalui konvensional dan jelas lebih murah karena hanya mengandalkan arus listrik. Fasilitas itu dapat dipakai di seluruh ruangan selama ada jaringan listrik milik PLN. Pengguna cukup mencolokkan kabel telepon ke stop kontak listrik menggunakan power line comunication (PLC). Selain untuk Internet, mereka biasanya mengunakan bercakap dengan eluarganya di luar Jakarta, tetapi masih komunitas keluarga besar PT PLN. Jika PLN membuka Sambungan di kota-kota lain, maka pengguna yang berada di Jakarta akan bisa saling berhubungan dengan pengguna di kota lainnya. Enaknya, percakapan itu juga bebas pulsa dan jernih. Nomor telepon yang dipakai pun hanya tiga sampai lima digit. Untuk bercakap keluar kota atau interlokal tidak perlu menggunakan kode area sebagai tanda bayarannya lebih mahal karena interlokal.
Adanya teknologi via kabel listrik juga membuat pengguna tidak takut dengan ribut-ribut kenaikan tarif telepon. Untuk Internet, pengguna cukup membayar biaya langganan per bulan ke provider, sedangkan biaya pulsa, tidak perlu pusing-pusing lagi. Selama setahun digunakan, pengguna di Perumahan PLN belum pernah mengalami alat bermasalah. Semua lancar, kecuali jika listrik padam yang berarti terputus pula jaringan telepon. Dalam memanfaatkan Internet, tidak perlu takut putus di tengah jalan saat asyik chatting atau surfing. Adanya alat itu membuat seluruh anggota keluarga yang lain tetap dapat menggunakan saluran telepon dari Telkom meski ada anggota keluarga yang tengah berinternet. Selain itu, tidak perlu ada tambahan kabel yang artinya mengurangi keruwetan kabel di rumah. Jadi, kalau pemerintah mengizinkan Icon+ melebarkan sayap untuk menggarap pelanggan umum, bukan hanya keluarga besar PLN, bukan mustahil suatu saat masyarakat terutama yang kesulitan menjadi pelanggan Telkom, ramai-ramai memasang peralatan telekomunikasi sendiri di rumahnya. Apalagi dengan memanfaatkan aliran listrik dalam berkomunikasi, tidak ada istilah biaya pulsa telepon membengkak karena terlalu banyak penggunaan telepon.

Skematik Internet Via Kabel Listrik
Secara teoritis, kabel listik memang bisa digunakan untuk membawa "paket data" seperti halnya kabel telefon dan kaber fiber optic yang lazim digunakan untuk koneksi internet. dan pengaplikasiannya untuk koneksi internet disebut BPL (Broadband Over Power Lines).
koneksi internet ini (BPL) menggunakan carrier yang bermain pada frekuensi yang rendah pada kabel listrik bertegangan AC.
Kalau dianalogikan, ibaratnya di dalem kabel listrik yang bisa membuat Kita kesetrum, itu bisa disusupin paket data dan bahkan suara dalam gelombang arus listrik AC yang frekuensinya lebih rendah dibandingkan gelombang listrik AC-nya sendiri. Ibaratnya dalam satu kabel seolah-olah ada dua kabel yang berbeda, satu ada setrumnya, satu lagi buat koneksi internet.

Bagaimana mengirim data melalui arus AC
Secara prinsip, pengiriman data melalui kabel setrum ini dilakukan dengan menumpangkan sinyal komunikasi yang berisi data di bawah frekuensi aliran listrik. Proses penumpangan sinyal data ini membutuhkan frekuensi gelombang skala rendah, 1-50 MHz.
Data mengalir melalui kabel fiber optik tegangan tinggi. Kemudian di awal proses, sinyal sinyal data tadi masuk ke ISP milik Icon+. Dari sini, data mulai ditumpangkan ke dalam aliran listrik tegangan menengah, lalu dibagi dalam dua jalur: via kabel fiber optik dan kabel tegangan tinggi. Data yang menumpang tadi terlebih dahulu masuk ke dalam gardu distribusi listrik, untuk mengubah tegangan listriknya – dari tegangan menengah ke tegangan listrik rendah.

Dengan PLC, sinyal-sinyal telekomunikasi (data, gambar, voice) dapat ditumpangkan atau diinjeksikan kejaringan listrik tegangan rendah (1-30 MHZ) dari jaringan data eksternal. Analoginya, arus listrik mengalir seperti air laut yang menghasilkan gelombang dan buih. Gelombang adalah arusnya, sedangkan buih berupa noisenya. Noise inilah yang dimanfaatkan oleh Teknologi PLC untuk menghantarkan sinyal suara dan data.

sumber

11 Juni 2009

what is Zigbee post by corobalap

ZigBee merupakan padanan kata Zig dan Bee. Zig berarti gerakan zig-zag dan Bee berarti lebah. Zigbee memiliki sifat komunikasi yang mirip dengan komunikasi diantara lebah yang melakukan gerakan-gerakan tidak menentu dalam menyampaikan informasi adanya madu ke lebah yang satu ke lebah yang lainnya . Zigbee merupakan teknologi yang memfokuskan data rate rendah, konsumsi daya rendah, biaya rendah, target protokol jaringan wireless untuk aplikasi otomasi dan kendali remote. Komite IEEE 802.15.4 bekerja pada standar data rate rendah, kemudian Zigbee Alliance dan IEEE memutuskan bergabung dan Zigbee merupakan nama komersial (trademark/merk dagang) untuk teknologi ini. IEEE 802.15.4 fokus terhadap dua layer protokol bawah, yaitu physical dan MAC layer. Begitu juga, Zigbee Alliance mengurusi layer protokol teratas (dari Network sampai dengan Application layer) untuk interoperabilitas jaringan data, layanan keamanan, dan cakupan nirkabel home and building control, standar yang berlaku di pasar dan pengembangan ilmiah untuk standar evolusi . Untuk lebih jelasnya stack protocol Zigbee/IEEE 802.15.4 bisa dilihat pada Gambar di bawah ini


Informasi tiap lapisan bisa dilihat pada Tabel di bawah ini
Proses enkapsulasi (penambahan header) dari layer aplikasi sampai dengan layer MAC, menjadi PSDU tidak boleh lebih dari 127B, bisa dilihat pada Gambar di bawah ini . Apabila proses enkapsulasi sampai ke PSDU mencapai 127B, maka paket yang dikirimkan sebesar 133B.
Tipe Node Zigbee/IEEE 802.15.4
Standar Zigbee/IEEE 802.15.4 menggunakan dua tipe node/perangkat, yaitu:
a. FFD
FFD dapat berfungsi sebagai PAN Coordinator, coordinator atau end device, dan berkomunikasi kepada RFD atau FFD lainnya. Nama lain PAN Coordinator adalah Zigbee Coordinator, coordinator adalah Zigbee Router Coordinator, dan end-device adalah Zigbee End Device
b. RFD
RFD digunakan untuk aplikasi sangat sederhana dan hanya bisa berkomunikasi kepada FFD. RFD bisa dikategorikan sebagai end-device atau Zigbee End Device. Device jaringan harus sebuah FFD jika bertindak sebagai network coordinator atau memiliki kemampuan meneruskan paket dari device satu ke device lainnya.
. Topologi Jaringan Zigbee/IEEE 802.15.4
Teknologi Zigbee/IEEE 802.15.4 mengakomodir dua jenis topologi jaringan, yaitu single-hop dan multi-hop network. Umumnya single-hop merupakan topologi star, sedangkan multi-hop merupakan topologi peer-to-peer terlihat pada Gambar di bawah ini
Di dalam jaringan Zigbee/IEEE 802.15.4 harus ada satu coordinator yang disebut PAN Coordinator. PAN Coordinator ini bertindak sebagai node pusat dan bertanggung jawab untuk memulai jaringan Zigbee/IEEE 802.15.4 dengan topologi star atau peer-to-peer.
Di dalam topologi star, komunikasi antarnode harus melewati PAN Coordinator (maksimal dua-hop). Topologi peer-to-peer, komunikasi antarnode langsung menuju node tujuan tanpa melewati PAN Coordinator jika node tujuan itu masih dalam coverage area node asal. Topologi yang tergolong peer-to-peer adalah mesh dan tree

di kuti dari link=

09 Juni 2009

Melihat "Daleman"nya Sierra 88U

Temen-temen kemaren searching dapet nih info lumayan di forum. Di sana ada yang posting tentang modem GSM merek Sierra type 881U. Modem ini termasuk modem yang cukup terkenal di Indonesia, selain harga nya yang murah modem ini juga sudah dilengkapi dengan fitur GPS yang sudah terintegrasi di dalam nya.

Ini beberapa gambar dari si empunya thread bro leecho, thanks buat bro leecho yang sudah mbongkar modem nya dan bikin thread sehingga kita jadi tahu tentang isi dari Sierra 881U.

Photobucket

Photobucket

Photobucket

01 Juni 2009

Ad-Hoc Wireless Connection @ corobalap

Jaringan wireless ad hoc sangat cocok dilakukan pada saat saat penting untuk menghubungkan dua buah laptop atau lebih secara langsung tanpa membutuhkan peralatan tambahan seperti wireless router atau access point. Tidak hanya untuk keperluan File Sharing, bisa juga untuk share koneksi internet lho.

Konfigurasi yang dibutuhkan tidaklah rumit. Untuk membuat jaringan wireless ad hoc, tiap wireless adapter cukup di setting menjadi Mode Ad Hoc (mode standart adalah infrastructure mode).

OS : Windows XP

Cara mensetting laptop utama.
- Klik Start> Control Panel> Network Connections.
- Klik kanan pada wireless network connection, lalu klik Properties
- Pada Wireless Network Connection Properties, klik tab Wireless Networks
- Klik Add pada bagian Preferred networks
- Selanjutnya isilah Network Name (SSID) untuk jaringan yang akan anda buat
- Jangan lupa untuk mencentang check box This is a computer-to-computer (ad hoc)network: wireless access point are not used
- Anda juga dapat membubuhkan WEP Password agar koneksi anda aman.
- Klik OK dan OK lagi untuk menyimpan konfigurasi anda.

Cara mensetting laptop lainnya.
Windows XP otomatis akan mendeteksi jika ada Wireless Network yang aktif
- Klik kanan pada icon Wireless Network yang berada pada taskbar, lalu klik View Available Wireless Networks.
- Wireless Network Connection akan menampilkan list SSID wireless anda. Klik SSID wireless anda lalu klik Connect.
Jika pada laptop utama ada anda bubuhkan WEP Password maka windows XP meminta anda untuk mengisi password sebelum anda terkoneksi ke jaringan ad hoc anda.

semoga membantu dan Selamat mencoba.

salam hangat@corobalap

12 Mei 2009

Belajar Bersama Packet Tracer

RALAT TANGGAL !!!

Huy ...
Buat temen² yang pengen tau dan pengen belajar mengenai Packet Tracer dan jaringan, Komunitas KeSITU mengadakan acara belajar bersama mengenai Packet Tracer.
Acara diselenggarakan pada hari Kamis, 28 mei 2009 jam 10.00 di Gedung GX 314.
Terbuka bagi semua mahasiswa UKSW ...
dan yang pasti ... GRATIS ...

Tempat Terbatas ...
Hanya tersedia untuk 30 peserta

Pendaftaran via e-mail ke kesitu.ppti@gmail.com, bagi yag diterima akan dikonfirmasi by e-mail

○Salam KeSITU○

09 Mei 2009

Seminar Hacking di UNDIP

Hai tmen2..ada yang minat ikut seminar hacking gak?kl minat ayo rembugan kita breng2 ke semarang..
info lebih jelas

12 Maret 2009

Pendaftaran dapat dilakukan dengan mendaftarkan via e-mail ke kesitu.ppti@gmail.com

01 Maret 2009

Meeting KeSITU






























ini lagi rapat nyiapin PKMM untuk pasang internet di SMA Gebar Getasan...Chayooo...